Pages

Subscribe:

Selasa, 18 Desember 2012

Tugas Jurnalistik 4



Wawancara Masalah Kesehatan Terkait Musim Pancaroba
Samarinda, 24 November 2012 bertempat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Seorang Narasumber yang bernama Abdullah selaku Anggota DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa)  bagian advokasi dan pengawasan.
1.      Menurut saudara, apa yang dimaksud dengan musim pancaroba?
Menurut saya, musim pancaroba itu merupakan  musim dimana terjadinya pergantian antara suatu keadaan cuaca (iklim) yang curah hujan tinggi ke musim kemarau dengan adanya suatu letak wilayah yang kurun waktunya tetap setiap tahunnya.
2.      Dan bagaimana ciri-ciri yang dapat kita lihat dari musim tersebut?
Ciri-cirinya seperti keadaan sekarang dimana pagi harinya hujan dan siangnya panas kemudian malamnya hujan lagi.
3.      Menurut saudara, kapan kurun waktu terjadinya musim pancaroba ini?
Kisaran waktunya antara Oktober, November, dan Desember.
4.      Apakah musim pancaroba itu terjadi di seluruh wilayah ?
Tidak, tergantung letak geografis suatu wilayah. Daerah yang berada jalur khatulistiwa berpotensi cukup besar terjadinya musim tersebut.
5.      Apakah ada permasalahan-permasalahan kesehatan yang terjadi di musim pancaroba?
Jelas dan sangat banyak penyakit terkait musim pancaroba.  Baik berbasis lingkungan maupun dari masyarakatnya sendiri (public behavior).
6.      Bagaimana yang dimaksud dengan penyakit berbasis lingkungan?
Penyakin berbasis lingkungan (environment) ialah penyakit yang diakibatkan adanya faktor lingkungan seperti kimia dan biologis.
7.      Apa saja penyakit berbasis lingkungan yang dapat ditemukan?
Penyakit berbasis lingkungan sangat banyak  diantaranya : Demam, Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue), maupun penyakit kulit (Cacar, Biduran, dan Bintik-bintik Merah)
8.      Bagaimana dengan penyakit yang disebut public behavior?
Public Behavior itu sendiri sebagai perilaku masyarakat yang kurang memahami dan kurangnya pengawasan penyakit yang terjadi akibat musim pancaroba. Contohnya : seorang ibu yang kurang memerhatikan anaknya yang mandi hujan dimana hal tersebut berpotensi menyebabkan anaknya sakit demam akibat faktor cuaca yang dingin kemudian panas. Selain itu, buah-buahan yang mengalami kontaminasi dari bakteri yang mampu berpotensi penyakit diare.
9.      Apakah ada kegiatan yang saudara kerjakan terkait masalah kesehatan di musim pancaroba ini?
Ada, saya melakukan observasi di rumah warga kelurahan selili RT.06 terkait masalah Demam Berdarah Dengue dan Malaria.
10.  Apa keadaan yang anda simpulkan pada saat observasi?
Saya memantau perkembangbiakan dan tempat nyamuk berkembangbiak, selain itu saya menerawang keadaan cuaca ruangan penduduk di daerah tersebut. Serta menghitung jumlah penyakit DBD dan malaria yang kasusnya terjadi.
11.  Apakah ada hal yang membedakan perbedaan antara Penyakit DBD dan Malaria?
Sangat jelas ada, perbedaannya ialah pada nyamuk. Dimana nyamuk Aedes aegypthy yang terkena virus dengue dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue. Dan sebaliknya nyamuk anopheles mampu menyebabkan penyakit malaria.
12.  Terkait Demam Berdarah Dengue, bagaimana hal tersebut mampu berpotensi menyebabkan penyakit dimana faktor musim Pancaroba memicu kejadiannya?
Demam berdarah Dengue terjadi karena adanya nyamuk yang terkena virus.  Hal ini dikarenakan potensi cuaca yang mana kelembapan suatu daerah menyebabkan perkembangbiakan nyamuk berlangsung cepat. Adanya kisaran antara 20-30 kelembapan uap air sangat baik buat nyamuk aedes untuk berkembangbiak. Sehingga banyak jentik dan akhirnya jumlah nyamuk bertambah seiring dengan datangnya penyakit.
13.  Dimanakah tempat tinggal jentik-jentik nyamuk tersebut?
Jentik-jentik nyamuk aedes sangat unik. Ia mampu berada di air yang bersih berbeda dengan malaria di air yang kotor. Selain itu, ruangan yang gelap memicu nyamuk datang dan tempat-tempat yang kurang bersih lainnya.
14.  Adakah waktu yang dapat diwaspadai ketika kita menghindari penyakit DBD?
Ada, nyamuk aedes mencari darah pada pagi hari sekitar jam 7 sampai jam 10 dan sore hari jam 3 sampai jam 6.
15.  Terkait masalah kulit, bagaimana mekanismenya sehingga mampu menyebabkan penyakit pada musim pancaroba tersebut?
Kulit seperti cacar, biduran, dan bintik merah itu dapat berasal dari lingkungan yang tidak bersih, suhu udara pancaroba juga yang menyebabkan itu terjadi dimana daya tahan tubuh kita yang lemah menyebabkan virus mampu masuk dan menyebabkan penyakit.
16.  Apakah penyakit kulit tersebut mampu menular?
Iya, melalui udara ketika kita berhadapan dengan penderita dan terutama pada saaf dia flu kita berpotensi terkena. Selain itu keringat sebagai akibat pancaroba juga mampu berpotensi menyebabkan bintik-bintik merah dikulit dimana adanya kontaminasi tempat yang kotor.
17.  Terkait masalah diare, bagaimana musim pancaroba ini mampu berpotensi besar?
Diare yang meningkat pada musim pancaroba ini banyak dikarenakan makanan yang tidak bersih dan kurangnya kebersihan diri pada masyarakat dan cenderung kalangan anak-anak yang banyak menjadi penderita. Seperti buah-buahan yang tidak bersih dikonsumsi yang memicu penyakit tersebut.
18.  Adakah perbedaan strata masyarakat yang perilakunya cukup besar untuk terkena penyakit-penyakit tersebut?
Sangat banyak, melalui sudut pandang ekonomi, kalangan yang memiliki ekonomi tinggi cenderung sehat dibandingkan yang miskin dikarenakan kemampuannya membeli suatu produk bahan makanan. Misalnya mereka membeli berbagai makanan dipasar yang belum cukup bersih sehingga ketika dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit. Selain itu penggunaan air yang kotor juga mempengaruhi terutama banyak masyarakat yang menggunakan air hujan yang kemudian terkena terik matahari sehingga bakteri mampu berkembangbiak.
19.  Dari status kesehatan dibanding tahun lalu, ada perbedaan yang anda lihat pada bulan-bulan pancaroba?
Dari statistik kesehatan yang saya lihat di kota samarinda tahun lalu dengan sekarang yang saya lihat di puskesmas-puskesmas ada perbedaan. Tahun lalu angka kesakitan terkait pancaroba sangat tinggi dibandingkan yang bulan oktober lalu dan itu merupakan adanya usaha dari masyarakat dan instansi kesehatan terkait yang membantu.
20.  Menurut anda, dimanakah wilayah yang mampu berpotensi terkena penyakit terkait musim pancaroba?
Menurut saya, daerah-daerah yang produksi buah-buahan yang tinggi mampu memicu terjadinya penyakit diare. Kemudian wilayah endemis seperti banyaknya sarang-sarang yang berpotensi menyebabkan DBD serta wilayah permukiman yang kurang bersih yang potensi berpenyakit kulit.
21.  Bagaimana strategi yang baik menurut anda agar dapat mencegah penyakit terkait musim pancaroba? Apakah ada program yang mampu anda jalankan jika kedepannya anda mendapatkan kedudukan sebagai petugas kesehatan?
Untuk penyakit berbasis lingkungan banyak strategi yang perlu kita terapkan seperti istilahnya route of transmisi yang mana memotong siklus hidup hewan yang berpotensi menyebabkan penyakit seperti pemberantasan jentik-jentik nyamuk dan usaha preventif dan promotif kepada kalangan masyarakat dengan memberikan pendidikan terkait masalah-maslah penyakit pada musim kemarau. Serta pemberian rehabilitasi terkait masyarakat yang sudah menderita penyakit tersebut.


Foto bersama narasumber di depan Fakultas Kesehatan Masyarakat

0 komentar:

Posting Komentar