Pages

Subscribe:

Kamis, 20 Desember 2012

Tugas Jurnalistik 2



Shopping

Berbelanja merupakan sesuatu kebutuhan terutama kebutuhan pokok. Tidak hanya kalangan ibu rumah tangga, bahkan shopping sudah menjadi rutinitas kelangan anak muda. Adanya faktor gengsilitas merupakan pemicu utama, trend mode dijadikan indikator anak muda agar disamakan derajat pemahaman era baru ini.
Awalnya sih shopping untuk keoerluan pokok,namun adanya rasa ingin melihat barang lain terus ingin membeli hal itu yang memicu keinginan seorang wanita muda bernama Septyarini senang melakukannya, karena tidak ingin ketinggalan barang model terbaru. Dia bersama teman-temannya shopping di mall took surfing salah satunya, dimana banyak memiliki barangbarang skate shop yang sangat trendy. Selain itu, butik-butik di mall juga salah satu pemicu rasa ingin membeli baju baru terutama model korea yang sedang tren saat ini.
Bukan hanya model trend shop, ia juga melihat kualitas barang yang dibeli. Adanya tingkat kepuasan tersendiri setelah berbelanja barang yang ingin dimiliki menjadi semangat untuk melakukan aktifitas di kampus maupun diluar. Bahkan ada hal yang sangat tak terlupakan dimana ia berbelanja lupa membawa dompet.  Namun, ia berbelanja menyesuaikan dengan keadaan ekonomi terutama lagi ada uang maupun hanya sekedar hangout melihat barang-barang bagus. Sehingga uang mampu mencukupi barang model yang di beli dan hasilnya menjadi kebanggaan dan kesenangan yang sudah melekat, ujarnya”.

Selasa, 18 Desember 2012

Tugas Jurnalistik 4



Wawancara Masalah Kesehatan Terkait Musim Pancaroba
Samarinda, 24 November 2012 bertempat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Seorang Narasumber yang bernama Abdullah selaku Anggota DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa)  bagian advokasi dan pengawasan.
1.      Menurut saudara, apa yang dimaksud dengan musim pancaroba?
Menurut saya, musim pancaroba itu merupakan  musim dimana terjadinya pergantian antara suatu keadaan cuaca (iklim) yang curah hujan tinggi ke musim kemarau dengan adanya suatu letak wilayah yang kurun waktunya tetap setiap tahunnya.
2.      Dan bagaimana ciri-ciri yang dapat kita lihat dari musim tersebut?
Ciri-cirinya seperti keadaan sekarang dimana pagi harinya hujan dan siangnya panas kemudian malamnya hujan lagi.
3.      Menurut saudara, kapan kurun waktu terjadinya musim pancaroba ini?
Kisaran waktunya antara Oktober, November, dan Desember.
4.      Apakah musim pancaroba itu terjadi di seluruh wilayah ?
Tidak, tergantung letak geografis suatu wilayah. Daerah yang berada jalur khatulistiwa berpotensi cukup besar terjadinya musim tersebut.
5.      Apakah ada permasalahan-permasalahan kesehatan yang terjadi di musim pancaroba?
Jelas dan sangat banyak penyakit terkait musim pancaroba.  Baik berbasis lingkungan maupun dari masyarakatnya sendiri (public behavior).
6.      Bagaimana yang dimaksud dengan penyakit berbasis lingkungan?
Penyakin berbasis lingkungan (environment) ialah penyakit yang diakibatkan adanya faktor lingkungan seperti kimia dan biologis.
7.      Apa saja penyakit berbasis lingkungan yang dapat ditemukan?
Penyakit berbasis lingkungan sangat banyak  diantaranya : Demam, Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue), maupun penyakit kulit (Cacar, Biduran, dan Bintik-bintik Merah)
8.      Bagaimana dengan penyakit yang disebut public behavior?
Public Behavior itu sendiri sebagai perilaku masyarakat yang kurang memahami dan kurangnya pengawasan penyakit yang terjadi akibat musim pancaroba. Contohnya : seorang ibu yang kurang memerhatikan anaknya yang mandi hujan dimana hal tersebut berpotensi menyebabkan anaknya sakit demam akibat faktor cuaca yang dingin kemudian panas. Selain itu, buah-buahan yang mengalami kontaminasi dari bakteri yang mampu berpotensi penyakit diare.
9.      Apakah ada kegiatan yang saudara kerjakan terkait masalah kesehatan di musim pancaroba ini?
Ada, saya melakukan observasi di rumah warga kelurahan selili RT.06 terkait masalah Demam Berdarah Dengue dan Malaria.
10.  Apa keadaan yang anda simpulkan pada saat observasi?
Saya memantau perkembangbiakan dan tempat nyamuk berkembangbiak, selain itu saya menerawang keadaan cuaca ruangan penduduk di daerah tersebut. Serta menghitung jumlah penyakit DBD dan malaria yang kasusnya terjadi.
11.  Apakah ada hal yang membedakan perbedaan antara Penyakit DBD dan Malaria?
Sangat jelas ada, perbedaannya ialah pada nyamuk. Dimana nyamuk Aedes aegypthy yang terkena virus dengue dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue. Dan sebaliknya nyamuk anopheles mampu menyebabkan penyakit malaria.
12.  Terkait Demam Berdarah Dengue, bagaimana hal tersebut mampu berpotensi menyebabkan penyakit dimana faktor musim Pancaroba memicu kejadiannya?
Demam berdarah Dengue terjadi karena adanya nyamuk yang terkena virus.  Hal ini dikarenakan potensi cuaca yang mana kelembapan suatu daerah menyebabkan perkembangbiakan nyamuk berlangsung cepat. Adanya kisaran antara 20-30 kelembapan uap air sangat baik buat nyamuk aedes untuk berkembangbiak. Sehingga banyak jentik dan akhirnya jumlah nyamuk bertambah seiring dengan datangnya penyakit.
13.  Dimanakah tempat tinggal jentik-jentik nyamuk tersebut?
Jentik-jentik nyamuk aedes sangat unik. Ia mampu berada di air yang bersih berbeda dengan malaria di air yang kotor. Selain itu, ruangan yang gelap memicu nyamuk datang dan tempat-tempat yang kurang bersih lainnya.
14.  Adakah waktu yang dapat diwaspadai ketika kita menghindari penyakit DBD?
Ada, nyamuk aedes mencari darah pada pagi hari sekitar jam 7 sampai jam 10 dan sore hari jam 3 sampai jam 6.
15.  Terkait masalah kulit, bagaimana mekanismenya sehingga mampu menyebabkan penyakit pada musim pancaroba tersebut?
Kulit seperti cacar, biduran, dan bintik merah itu dapat berasal dari lingkungan yang tidak bersih, suhu udara pancaroba juga yang menyebabkan itu terjadi dimana daya tahan tubuh kita yang lemah menyebabkan virus mampu masuk dan menyebabkan penyakit.
16.  Apakah penyakit kulit tersebut mampu menular?
Iya, melalui udara ketika kita berhadapan dengan penderita dan terutama pada saaf dia flu kita berpotensi terkena. Selain itu keringat sebagai akibat pancaroba juga mampu berpotensi menyebabkan bintik-bintik merah dikulit dimana adanya kontaminasi tempat yang kotor.
17.  Terkait masalah diare, bagaimana musim pancaroba ini mampu berpotensi besar?
Diare yang meningkat pada musim pancaroba ini banyak dikarenakan makanan yang tidak bersih dan kurangnya kebersihan diri pada masyarakat dan cenderung kalangan anak-anak yang banyak menjadi penderita. Seperti buah-buahan yang tidak bersih dikonsumsi yang memicu penyakit tersebut.
18.  Adakah perbedaan strata masyarakat yang perilakunya cukup besar untuk terkena penyakit-penyakit tersebut?
Sangat banyak, melalui sudut pandang ekonomi, kalangan yang memiliki ekonomi tinggi cenderung sehat dibandingkan yang miskin dikarenakan kemampuannya membeli suatu produk bahan makanan. Misalnya mereka membeli berbagai makanan dipasar yang belum cukup bersih sehingga ketika dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit. Selain itu penggunaan air yang kotor juga mempengaruhi terutama banyak masyarakat yang menggunakan air hujan yang kemudian terkena terik matahari sehingga bakteri mampu berkembangbiak.
19.  Dari status kesehatan dibanding tahun lalu, ada perbedaan yang anda lihat pada bulan-bulan pancaroba?
Dari statistik kesehatan yang saya lihat di kota samarinda tahun lalu dengan sekarang yang saya lihat di puskesmas-puskesmas ada perbedaan. Tahun lalu angka kesakitan terkait pancaroba sangat tinggi dibandingkan yang bulan oktober lalu dan itu merupakan adanya usaha dari masyarakat dan instansi kesehatan terkait yang membantu.
20.  Menurut anda, dimanakah wilayah yang mampu berpotensi terkena penyakit terkait musim pancaroba?
Menurut saya, daerah-daerah yang produksi buah-buahan yang tinggi mampu memicu terjadinya penyakit diare. Kemudian wilayah endemis seperti banyaknya sarang-sarang yang berpotensi menyebabkan DBD serta wilayah permukiman yang kurang bersih yang potensi berpenyakit kulit.
21.  Bagaimana strategi yang baik menurut anda agar dapat mencegah penyakit terkait musim pancaroba? Apakah ada program yang mampu anda jalankan jika kedepannya anda mendapatkan kedudukan sebagai petugas kesehatan?
Untuk penyakit berbasis lingkungan banyak strategi yang perlu kita terapkan seperti istilahnya route of transmisi yang mana memotong siklus hidup hewan yang berpotensi menyebabkan penyakit seperti pemberantasan jentik-jentik nyamuk dan usaha preventif dan promotif kepada kalangan masyarakat dengan memberikan pendidikan terkait masalah-maslah penyakit pada musim kemarau. Serta pemberian rehabilitasi terkait masyarakat yang sudah menderita penyakit tersebut.


Foto bersama narasumber di depan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Tugas Jurnalistik 1



News adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga informasi terbaru. Jenis-jenis berita a.l. berita langsung (straight news), berita opini (opinion news), berita investigasi (investigative news), dan sebagainya.
1.      Stainght news
a)      Matter of fact news, yaitu berita yang mengungkap fakta.
b)      Interpretative news, yaitu berita yang dikembangkan dengan pendapat/penilaian wartawan berdasarkan fakta.
c)      Reportage adalah laporan dari liputan di TKP dengan 5W+1H.

2.      Feature News
a)      Human interest feature, ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.
b)      Historical features, yaitu feature menceritakan tentang sejarah.
c)      Biographical and personality features, yaitu feature yang membahas seorang tokoh.
d)     Travel features, yaitu feature yang menceritakan sebuah perjalanan.
e)      Scientifict features, yaitu feature tentang sebuah karya ilmiah/ilmu pengetahuan.

Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai. Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.
a)      Editorial, pandangan/pendapat/penilaian berdasarkan latar belakang, analisis dan solusi.
b)      Special article, artikel khusus
c)      Colomum, artikel opini atau kolom
d)     Feature article, artikel khas

Jumat, 09 November 2012

Tugas Jurnalistik 3


Wartawan ANTV Dianiaya
 
Aksi demonstrasi sekelompok mahasiswa yang memblokir Jl M Yamin, Samarinda Ulu, kemarin, merugikan banyak pihak. Tidak hanya kerusakan fasilitas umum serta mengganggu kelancaran arus lalu lintas, seorang wartawan ANTV bernama M Asri Sattar, juga terluka. Pipinya bengkak serta hidung mengeluarkan darah akibat dikeroyok beberapa orang tak dikenal. Peristiwa itu bermula saat Asri bersama sejumlah wartawan meliput aksi demonstrasi mahasiswa, yang bertepatan dengan sidang terhadap salah satu anggota polisi yang diduga menganiaya Madan, hingga tewas.
Saat bentrok dan melihat aparat polisi mengejar mahasiswa, Asri juga ikut mengejar untuk mengambil gambar. Bahkan ia juga ikut masuk hingga ke Samarinda Square yang menjadi lokasi persembunyian para mahasiswa yang sebelumnya melakukan pelemparan ke arah aparat. Saat itu, ia sempat melihat sekuriti mal ikut memukuli mahasiswa. Sempat mengambil beberapa gambar, ia lantas kembali dan bergabung dengan sejumlah wartawan lainnya. “Saat saya ceritakan kalau ada pemukulan oleh sekuriti mal ke teman-teman pers, tiba-tiba ada orang yang memukul saya dari arah belakang. Setelah itu ada yang pukul lagi di muka dan hidung saya sehingga berdarah,” ujar Asri.
Ia mengaku tak mengenal pasti orang-orang yang memukul tersebut. Namun jumlahnya sekitar tiga orang. Bahkan beberapa wartawan lain juga ikut didorong. Saat memperlihatkan identitas diri sebagai wartawan, aksi pemukulan itu tak lantas berhenti. “Dua orang yang lain saya tidak kenal. Tapi satu orang yang pertama kali memukul itu saya masih ingat mukanya. Rasanya dia itu anggota polisi tapi berpakaian preman,” tuturnya. Yang lebih membuatnya kesal, pemukulan itu dilakukan di hadapan aparat berpakaian seragam yang seharusnya mengayomi masyarakat, termasuk wartawan. “Tapi buktinya mereka hanya diam dan membiarkan pemukulan itu terjadi. Saya akan ke rumah sakit untuk visum. Setelah itu saya buat laporan resmi ke Polresta Samarinda. Kalau memang benar ada aparat yang memukul, saya minta ditindak tegas,” katanya. Saat kembali dikonfirmasi Sapos tadi malam, Asri mengaku masih sakit. Kepalanya pening. Perutnya juga mual-mual.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arief Prapto S melalui Kasat Samapta, Kompol M Tampubolon yang ditemui di lapangan kemarin mengaku siap diproses bila memang ada anggotanya yang terlibat dalam pemukulan tersebut. Karena itu, para wartawan diminta untuk mengumpulkan data. Khususnya terkait kebenaran dugaan oknum polisi yang ikut memukul. “Silakan teman-teman wartawan kumpulkan datanya dan diserahkan ke kami dengan membuat laporan resmi. Kalau memang benar, pasti akan kita proses,” tegasnya. (yes/ica)

Analisis Kasus :
Sungguh ironis apa yang terjadi pada korban pemukulan pada kasus di atas, tatkala ada seorang wartawan yang di pukuli saat meliput berita, ketika seorang wartawan itu malaksanakan profesinya sebagai pencari berita, tetapi malah di pukuli, dan terlebih ketika wartawan tersebut di pukul di hadapan aparat berpakaian seragam yang seharusnya mengayomi masyarakat, termasuk wartawan, malah terkesan melakukan tindak pembiaran, yang hanya diam dan membiarkan saat peristiwa pemukulan itu terjadi di hadapan mereka.
Padahal wartawan tersebut sudah mengikuti cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Seperti yang terdapat pada kode etik jurnalistik pada pasal 2 dalam penafsiran butir (a) menunjukkan identitas diri kepada narasumber.

Seperti yang tertera pada kasus di atas, wartawan yang bersangkutan sudah menujukan identitas dirinya sebagai wartawan akan tetapi pemukulan itu tidak berhenti juga.
Dalam kasus di atas, dapat di lihat dengan jelas bahwa terdapat tindak pelanggaran yang seharus di usut dengan tuntas oleh pihak yang berwenang, karena sudah melanggar UU 40 tahun 1999 tentang pers, yang dimana dalam pasal 8.

Pasal 8 :         
“Dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum.”
            Yang dimaksud dengan "perlindungan hukum" adalah jaminan perlindungan Pemerintah dan atau masyarakat kepada wartawan dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan demikian, ketika ada wartawan yang sedang meliput berita seharusnya wartawan tersebut mendapat perlindungan hukum, karena dalam melaksanakan profesinya wartawan di bawah payung hukum yaitu uu no 40 tahun 1999 pasal 8, yang dimana seperti dalam pengertian dunia hukum. kebutuhan antara hak dan kewajibannya harus terpenuhi.
Ketika wartawan melaksanakan kewajibannya seperti yang tertera pada uu no 40 tahun 1999 pada pasal 1:

“Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.”
Maka ketika melaksanakan profesinya seharusnya mendapat hak-hak yang harus terpenuhi juga, salah satunya pada pasal 8 uu no 40 tahun 1999.